Blogger Widgets Cursor 7 Ceritaku: Pendiri Universitas Tertua di Dunia Seorang Wanita Muslimah #melayang {position:fixed;_position:absolute;bottom:30px; left:0px;clip:inherit;_top:expression(document.documentElement.scrollTop+document.documentElement.clientHeight-this.clientHeight); _left:expression(document.documentElement.scrollLeft+ document.documentElement.clientWidth - offsetWidth); } Sumber Asli : http://acibudaya.blogspot.com/2013/11/cara-memasang-animasi-doraemon-di-blog.html#ixzz3M2M5CZYl Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win

Senin, 01 Desember 2014

Pendiri Universitas Tertua di Dunia Seorang Wanita Muslimah

Muslimdaily.net - Dunia boleh terpana dengan kewibawaan dan gengsi kampus-kampus besar di dunia seperti Harvard, Oxford, atau Al Azhar. Saat ini kampus itu boleh dibilang merupakan kampus-kampus populer di seantero jagad. Namun kampus populer bukan berarti kampus tertua. Meskipun kampus-kampus itu saat ini terkenal, namun bukan dari situ pendidikan tinggi bermula. Mereka memang termasuk kampus-kampus tua di dunia, tapi bukanlah kampus yang pertama.
Menurut collegestats.org, kampus yang pertama kali didirikan di dunia ini adalah Universitas Al Karaouine (Al-Qarawiyyin). Menurut situs tersebut, kampus Al-Qarawiyyin didirikan pada tahun 859 M di kota Fes, Maroko. Hebatnya, pendirinya seorang wanita muslimah bernama Fathimah Al Fihri.
Fathimah Al-Fihri lahir di Tunisia 800-880 M dalam sebuah keluarga yang sangat kaya dan keturunan bangsawan. Kendatipun berasal dari keluarga kaya dan terpandang, mereka memiliki jiwa sosial yang tinggi. Ayah Fathimah bernama Muhammad Al-Fihri, seorang pengusaha sukses di kota Tunisia yang kemudian bermigrasi ke Fes, Maroko pada masa pemerintahan Raja Idris II. Fathimah Al-Fihri mempunyai saudara perempuan yang bernama Maryam. Kedua kakak-beradik itu merupakan putri-putri yang shalihah dan berpendidikan. Tak hanya itu, mereka sangat mencintai ilmu agama Islam dan sains, khususnya arsitektur.
Setelah melakukan perjalanan dengan ayahnya dan menetap di distrik barat kota Fes Maroko, Fathimah dan Maryam mempunyai visi dan misi untuk kemajuan masyarakat di kota tersebut. Mereka bergaul dengan masyarakat tanpa memandang kelas sosial. Sebagai langkah awal, Fathimah Al-Fihri bersama kakaknya membentuk komunitas studi. Fathimah menyadari pentingnya memiliki pusat-pusat studi keagamaan untuk menjaga pengetahuan Islam dan mengembangkan masyarakat intelektual. Untuk mencapai hal tersebut, ia rela menyumbangkan kekayaan warisannya.
Fathimah Al-Fihri dan kakaknya Maryam yang berpendidikan dan dibesarkan dengan ketaatan beragama mewarisi sejumlah besar kekayaan dari ayahnya yang seorang pengusaha sukses. Selanjutnya, Fathimah berniat menghabiskan seluruh warisan itu untuk membangun sebuah masjid.
Singkat cerita, pada tahun 859 M Fathimah membangun masjid yang diberi nama Al-Qarawiyyin, yang kemudian pada abad 12 berkembang menjadi sebuah universitas yang menjadi pusat penting pendidikan dan merupakan universitas Islam dan paling bergengsi pertama di dunia. Sedangkan Maryam, memutuskan untuk memberikan sebagian warisannya untuk membangun masjid Agung Al-Andalus. Adapun Masjid Al-Qarawiyyin yang sekaligus menjadi madrasah tersebut memainkan peran utama dalam menyebarkan cahaya pengetahuan dan tonggak untuk pertukaran budaya antara peradaban Islam dan Eropa.
Fathimah Al-Fihri tidak hanya menghabiskan seluruh warisannya untuk membangun masjid, tetapi ia juga mengabdikan dirinya untuk mengembangkan kajian-kajian pengetahuan di masjid tersebut sehingga ahirnya Fathimah memutuskan untuk menjadikan masjid Al-Qarawiyyin sebagai pusat pendidikan yang kemudian menjadi sebuah universitas.
Guiness Book of World Records telah mencatat kampus ini sebagai kampus tertua di dunia. Banyak sudah ilmuwan terkemuka yang lulus dari universitas tersebut. Di antara ilmuwan terkemuka yang menjadi alumni kampus tertua ini terdapat beberapa nama seperti Ibn Rushayd Al-Sabti (wafat 1321), Mohammed Ibn Al-Hajj Al-Abdari Al-Fasi (wafat 1336), Abu Imran Al-Fasi (wafat 1015), Allal al-Fassi, Leo Africanus, Abd el-Krim el-Khattabi, Ibn Khaldun, Maimonides, Muhammad Taqi-ud-Din al-Hilali, Abdullah al-Ghumari dan beberapa tokoh lain. Tak hanya tokoh Islam, sebagian tokoh Yahudi juga pernah kuliah di kampus ini.
Universitas Al-Qarawiyyin adalah contoh sempurna tentang bagaimana Islam menggabungkan spiritual dengan pendidikan dan bahwa Islam tidak terpisah dari urusan kehidupan. Ini bukan hanya sebuah contoh bagaimana pendidikan dan agama bergabung disudut kecil dunia, tetapi menyoroti peran terhormat perempuan dalam masyarakat Islam yang merupakan aspek Islam yang sering disalahpahami.
Selain itu, selama abad pertengahan, Universitas Al-Qarawiyyin dianggap sebagai pusat intelektual utama di Mediterania. Reputasi yang sangat baik bahkan menyebabkan Gerber dari Auvergne belajar di Masjid. Gerber kemudian menjadi Paus Silvester II dan telah memperkenalkan angka Arab dan nol ke seluruh Eropa. Universitas ini tercatat lebih tua dibanding Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir. Situs tersebut mencatat, Universitas Al Azhar didirikan tahun 970-972. [MD]
Disusun oleh Tim Redaktur Muslimdaily.net dari berbagai sumber.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

makasiii postingannya unaaa..

Unknown mengatakan...

Sama-sama :)

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates